Rabu, 25 Juli 2012

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN



BAB I
PENDAHULUAN

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan pada tanaman terjadi karena adanya pertambahan ukuran (volume) yang irreversible (tidak dapat kembali keukuran semula) yang disebabkan adanya pertambahan jumlah sel melalui proses pembelahan sel secara mitosis pada titik tumbuh dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pertumbuhan dapat di ukur dengan alat yang dinamakan auksanometer Sedangkan perkembangan adalah proses pendewasaan. Perkembangan tidak bisa diukur.

Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah gen dan hormon. Faktor eksternal adalah suhu, cahaya, kelembapan, air dan nutrien.

Perkecambahan pada tumbuhan melibatkan proses fisika dan kimia. Perkecambahan dimulai dengan proses penyerapan air (imbibisi), proses ini merupakan proses fisika. Masuknya air pada biji menyebabkan enzim aktif bekerja, bekerjanya enzim merupakan proses kimia.

Ada dua tipe perkecambahan, antara lain epigeal dan hipogeal. Epigeal adalah tipe perkecambahan dimana kotiledon berada diatas permukaan tanah karena hipokotil tumbuh dan terangkat, sehingga mendorong kotiledon keatas. Sedangkan hipokotil adalah tipe perkecambahan dimana kotiledon tetap berada dibawah tanah, epikotil tumbuh dan terangkat sedangkan hipokotil dan kotiledon tetap tertinggal dibawah tanah.

Hormon tumbuhan sering disebut fitohormon. Senyawa seperti hormone buatan atau dibuat oleh organism selain tumbuhan tidak dapat digolongkat sebagai hormon tumbuhan. Senyawa tersebut dinamakan zat pengatur tumbuh. Dengan demikian, hormone pastilah zat pengatur tumbuh, tetapi zat pengatur tumbuh belum tentu hormon.
Saat ini telah dikenal hormone auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen, asam traumatin, dan kalin.






BAB II
METODE PENELITIAN

I.                   Judul
Pengaruh faktor lingkungan terhadap pertumbuhan kecambah
II.                Variabel penelitian
Variabel bebas                     : intensitas cahaya matahari
Variabel terikat                    : panjang batang kecambah kacang hijau dan kacang tanah, warna daun.
III.             Metode penelitian
Metode yang penulis gunakan adalah metode experiment, yaitu dengan melakukan percobaan dan pengamatan untuk membandingakan satu jenis tanaman yang sama namun diletakkan di tempat yang berbeda penyinarannya. Serta metode pengumpulan data yang diperoleh dari beberapa buku atau literatur.    
IV.             Tujuan
a.       Untuk mengetahui pengaruh cahaya (lingkungan) terhadap pertumbuhan kecambah
b.      Untuk mengetahui berapa perbandingan panjang kecambah terhadap tempat yang berbeda intensitas cahayanya.
c.       Untuk memberikan keyakinan lebih bahwa faktor eksternal memberikan pengaruh besar terhadap tumbuhnya suatu tumbuhan.
V.                Alat dan bahan
·         Gelas plastik
·         Gunting / pisau
·         Kapas
·         penggaris
·         Air
·         Biji (kacang hijau dan kacang tanah)
VI.             Cara kerja
1.      Gunting gelas plastik menjadi dua bagian atas dan bawah, gunakan bagian bawah untuk percobaan. Hal ini bermaksud untuk mempermudah pengukuran tinggi kecambah.
2.      Letakkan kapas ke dalam gelas plastik yang sudah di gunting dan siram dengan air, tuang air sampai kapas basah namun tidak sampai air melibihi kapas.
3.      Lakukan ini dengan 4 gelas plastik, dua untuk kacang hijau dan dua untuk kacang tanah.
4.      Letakkan biji 3 sampai 4 biji pada masing-masing gelas plastik
5.      Letakkan masing-masing satu antara kedua jenis biji ditempat gelap dan terang
6.      Gunakan penggaris untuk mengukur tinggi kecambah

BAB III
HASIL dan PEMBAHASAN

I.                   Tabel pengamatan

No
Nama biji
Hari ke-
Intensitas cahaya
Panjang kecambah (cm)
Catatan
1.
Kacang hijau
1
gelap
0
Masih dormansi
terang
0
Masih dormansi
2
gelap
0
Proses imbibisi
terang
0
Proses imbibisi
3
gelap
1,5
Kulit biji pecah dan jatuh, kotiledon dan plamula terdorong ke atas 
terang
1

Kulit biji pecah dan jatuh, kotiledon dan plamula terdorong ke atas


4
gelap
7
Plumula berubah menjadi batang dan daun, warnanya  pucat.
terang
4
Plumula berubah menjadi daun dan batang, warnanya hijau
5
gelap
9
Masih seperti keadaan sebelumnya
terang
6
Masih seperti keadaan sebelumnya

Rata-rata panjang kecambah kacang hijau selama lima hari ditempat gelap : 3,5 cm
Rata-rata panjang kecambah kacang hijau selama lima hari ditempat terang : 2,2 cm

Tabel 3.1

No
Nama biji
Hari ke-
Intensitas cahaya
Panjang kecambah
Catatan
2
Kacang tanah
1
Gelap
0
Biji masih dormansi
terang
0
Biji masih dormansi
2
Gelap
0
Proses imbibisi
terang
0
Prose imbibisi
3
Gelap

0,9
Plumula dan radikal keluar dari dalam biji, kondisi kapas tetap putih.
terang
0,6
Plumula dan radikal keluar dari dalam biji, kondisi kapas berwarna cokelat.


4
Gelap
1,5
Masih seperti perkembangan sebelumnya
terang
1
Masih seperti perkembangan sebelumnya


5
Gelap

1,7

Plumula menjadi batang namun daun belum terlihat
terang
1,2

Plumula menjadi batang namun daun belum terlihat
Rata-rata panjang kecambah kacang tanah selama lima hari ditempat gelap : 0,82 cm
Rata-rata panjang kecambah kacang tanah selama lima hari ditempat terang : 0,56 cm

Tabel 3.2
II.                Pembahasan
Kacang tanah dan kacang hijau yang diletakkan di dua tempat yang berbeda intensitas cahaya matahari memiliki perbedaan yang sangat jelas karena cahaya matahari merupakan salah satu faktor eksternal yang memberi pangaruh besar terhadap proses perkecambahan. Pertumbuhan kecambah yang lebih cepat ditempat gelap ini disebut etiolasi, etiolasi disebabkan oleh adanya suatu hormone, yaitu hormone auksin. Hormone ini hanya akan bekerja di intensitas cahaya tertentu saja, yaitu tidak bisa terkena panas tinggi, seperti cahaya matahari langsung sebab hal itu akan menghancurkan auksin, sebaliknya auksin berkembang baik ditempat gelap. Auksin berfungsi dalam pemanjangan batang dan pembelahan sel pada tumbuhan.



BAB IV
PENUTUP

I.                    Kesimpulan
1.      Pertumbuhan kecambah jauh lebih cepat ditempat gelap, karena adanya hormone auksin yang beperan dalam merangsang panjang batang, sebab auksin tidak bisa bekerja ditempat panas atau terkena sinar matahari langsung. Sebaliknya auksin berkembang sangat baik di tempat gelap.
2.      Kondisi kecambah yang tumbuh ditempat gelap dan terang memiliki perbedaan yang jelas, yaitu pada warna misalnya, kecambah yang ditanam ditempat terang memiliki warna hijau, karena mengandung banyak klorofil untuk persediaan fotosintesis. Kecambah ditempat gelap memiliki warna yang pucat karena hanya mengandung sangat sedikit klorofil akibat tidak menerima cahaya matahari sedikitpun.

II.                 Saran
1.      Dalam melakukan percobaan hendaknya dipersiapkan bahan dan alat yang yang dibutuhkan secara lengkap supaya percobaan berlangsung cepat dan tidak rumit
2.      Meneliti dalam mengukur tinggi pertumbuhan kecambah setiap hari diwaktu/ jam yang sama.
3.      Menempatkan alat percobaan ditempat yang jauh dari gangguan seperti hewan, manusia usil, hama dan sebaiknya ditempat yang tersembunyi.






















DAFTAR PUSTAKA

            Syamsuri, istamar dkk. 2006. Biologi 3A. Jakarta : erlangga
            Operation, ganesha. 2012. Koding (konsep dasar & the king). Bandung : PT DUTA
           









Tidak ada komentar:

Posting Komentar